 SAMARINDA. Anggota Reskrim Polsekta Samarinda mengamankan dua buah bong dari rumah Dartono alias Nono (35), di Perumahan Sejahtera Permai Jl DI Pandjaitan, Samarinda Utara, Jumat (2/7) malam lalu. Nono adalah tersangka kasus penganiayaan menggunakan pistol gas berpeluru biji besi terhadap seorang pemuda bernama Muchlis (34), warga Jl Sentosa Gang Kenangan, Samarinda Utara, pada Jumat (2/7) pagi lalu.
Dari perkembangan penyelidikan, anggota Reskrim Polsekta Samarinda Utara menemukan dua buah bong atau alat hisap narkoba jenis yang disimpan Nono di dalam lemari pakaiannya. Polisi memang sengaja menggeledah rumah Nono setelah menerima informasi kalau ia juga memiliki senjata.
"Ada informasi yang sampai kepada kami Nono memiliki dua jenis senjata atau pistol gas. Kami langsung memutuskan menggeledah rumah Nono. Dua jam lebih melakukan penggeledahan, kami tak menemukan pistol gas lain. Namun kami menemukan dua buah bong sabu milik Nono," jelas Kapoltabes Samarinda Kombes Pol HM Arkan Hamzah, melalui Kapolsekta Samarinda Utara AKP Bambang Budiyanto kepada Sapos, Sabtu (3/7) kemarin. Dua bong sabu tersebut akhirnya diamankan polisi sebagai barang bukti tambahan.
Saat diperiksa polisi, Nono mengakui bahwa dua buah bong sabu itu miliknya. Ia juga mengaku memiliki satu lagi pistol gas sejenis namun benda tersebut dipinjamkan kepada seorang rekannya berinisial BU. BU saat ini masih dicari.
"Jadi barang bukti yang kami amankan adalah sepucuk pistol gas warna hitam yang dipakai Nono menembak korban (Muchlis) dan dua buah bong sabu. Seluruh barang bukti itu kami amankan dari rumah Nono," tambah Bambang. Sedangkan pistol gas milik Nono yang saat ini masih di tangan BU, diketahui berwarna silver.
Bambang menegaskan, untuk bisa memiliki pistol gas tersebut, pemiliknya harus mengantongi izin dari aparat keamanan, khususnya Intelkam Poltabes Samarinda. "Nono memang memiliki surat izin pistol gas tersebut. Namun, apapun alasannya, tidak dibenarkan jika pistol itu dipakai untuk menakut-nakuti bahkan sampai mencedarai orang lain. Nono kami jerat dengan pasal 351 KUHP yaitu tindak pidana penganiayaan," ungkap perwira polisi mantan Kanit Identifikasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polda Kaltim ini.
Seperti diketahui, Nono nekat menembak Muchlis dengan pistol gas berpeluru biji besi 6 milimeter, Jumat pagi lalu. Motifnya Nono jengkel dengan Muchlis lantaran tak mengembalikan uang yang dipimjankannya kepada Muchlis.
Peristiwa itu mengejutkan warga di sekitar lokasi kejadian. Belakangan, Nono pun diamankan polisi berikut barang bukti berupa pistol gas warna hitam. Muchlis juga melaporkan peristiwa tersebut ke Polsekta Samarinda Utara. (uya) |
0 komentar:
Posting Komentar