pasang iklan gratis : : TANAH BERSERTIFIKAT COCOK BUAT <b>PERUMAHAN</b> <b>...</b> Posted: 05 Aug 2010 06:11 PM PDT Judul iklan*: | TANAH BERSERTIFIKAT COCOK BUAT PERUMAHAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN PLUS 100 POHON JATI umur 5 Th | Gambar Iklan: | | Isi*: | BERSERTIFIKAT CEPAT TANAH SELUAS 2 HEKTARE ( 20.000 m2 ) Per Hektare 65 juta sudah plus Pohon Jati Cocok untuk PERUMAHAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN Tanah kami sudah di tanam 100 Pohon jati UMUR 5 TAHUN Terletak di SITUBONDO Jawa Timur HUB: Drs. DJOKO MARSUDI, Bsc +628338672369, +6288123465693 dodik_loknot@yahoo.co.id | Website: | WWW.GOOGLE.COM | Kategori *: | Properti | Powered by EmailMeForm |
Warga Talang Sari Demo Posted: 05 Aug 2010 03:35 PM PDT Jumat, 6 Agustus 2010 Warga Talang Sari Demo 3 Tahun Tak Terlayani PLN dan PDAM SAMARINDA. Puluhan warga Perumahan Talang Sari Regency, Kecamatan Samarinda Utara, ramai-ramai ngeluruk ke kantor pengembang perumahan PT Inta Jaya Bumi Mulya, di komplek pertokoan Pasar Segiri 2, Jl DI Panjaitan, Samarinda Utara, kemarin. Warga menuntut pengembang proyek perumahan tersebut untuk segera merealisasikan tuntutan mereka, yaitu pemenuhan fasilitas umum listrik dan air. Bukan cuma itu, aksi demo yang kebanyakan diikuti Ibu Rumah Tangga (IRT) dan anak-anak ini juga meminta pada pengembang, agar bertanggung jawab dengan denda yang diberikan oleh PT PLN terhadap 6 hunian rumah warga yang dituding melakukan pencurian listrik. "Denda yang dikenakan pada 6 kepala keluarga (KK) itu bervariatifDari Rp7 juta sampai Rp10 juta. Padahal apa yang dilakukan warga itu juga atas seijin pihak pengembang," ungkap ketua aksi Sutrimo Wardoyo didampingi kordinator aksi Samsul Arifin, yang juga merupakan salah satu penghuni perumahan Cluster Anggrek Talang Sari kepada Sapos. "Kami di sini menuntut hak. Warga yang menempati bangunan rumah tersebut belum pernah menikmati listrik dari PLN dan. Kondisi ini dialami 132 unit rumah," kata Sutrimo. Tuntutan warga tersebut, kemudian ditampung oleh pihak pengembang, yang kemudian mengajak beberapa perwakilan warga untuk bermusyawarah. Namun beberapa jam melakukan negosiasi, warga pun semakin kesal. Bahkan tak segan-segan seluruh warga masuk ke dalam kantor dan bermaksud hendak menduduki kantor pengembang, jika tuntutan mereka tak kunjung dituruti oleh pihak pengembang. "Kami sudah bosan dengan janji-janji pengembang, beberapa kali dilakukan musyawarah. Namun kenyataannya bohong. Warga sudah capek, harus menggunakan mesin genset sebagai alat untuk mengaliri listrik," lanjut Sutrimo. Bukan hanya mengancam akan menduduki dan menghentikan seluruh aktivitas serta kegiatan di kantor pengembang tersebut. Aksi warga yang hanya dikawal oleh beberapa petugas kepolisian Polsekta Samarinda Utara itu, juga akan melakukan pemblokiran pembayaran angsuran rumah ke Bank-Bank. "Dan kami juga akan melaporkan kasus ini ke Poltabes Samarinda, dengan tudingan penipuan, karena sudah jelas-jelas membohongi kami sebagai pembeli dan penghuni perumahan tersebut," tegasnya.(oke) |
|
0 komentar:
Posting Komentar