IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi ... in Property

Minggu, 31 Oktober 2010

IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi ... in Property

http://propertinyaman.blogspot.com/2010/10/iddailynet-independent-news-website.html

Tema Tulisan : Properti Rumah dan Info Properti Gratis
Judul Posting : IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi ... in Property : Properti Rumah dan Info Properti Gratis
Blog url : http://propertinyaman.blogspot.com/2010/10/iddailynet-independent-news-website.html
Link Url : http://propertinyaman.blogspot.com/2010/10/iddailynet-independent-news-website.html
kontes seo : peluang bisnis online tanpa ribet


IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi <b>...</b> in Property


IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi <b>...</b>

Posted: 31 Oct 2010 01:02 AM PDT

Iman D. Nugroho

Cerita ini mungkin sangat biasa untuk sebagian orang, namun sangat menyentak untuk sebagian orang lain. Aku, termasuk golongan yang kedua. Bagaimana bisa, preman menjadi sangat berkuasa di sebuah daerah, bahkan lebih berkuasa dari satpam dan polisi sekalipun?

Singkat cerita, waktu untuk pindah rumah pun tiba. Keluarga Andi, sebut saja begitu, menyewa mobil pick up dan mengangkut semua barang-barang miliknya di rumah kontrakannya di Tangerang Selatan, untuk pindah ke rumah barunya di kawasan Jombang, juga di Tangerang Selatan.

"Tolong didampingi ya, karena satpamnya biasa meminta uang Rp.350 ribu, sebagai ongkos pindahan," kata Anisa, istri Andi. "Saya sih biasanya ngeyel, tidak mau membayar, tapi Mas Andi malas ribut, dan memilih untuk membayar," tambahnya.

Entah bagaimana awalnya, satpam di perumahan barunya sangat berkuasa, bahkan untuk meminta uang dari penghuni barunya. Tidak hanya itu, ketika pihak developer melakukan pembangunan pun, satpam di perumahan yang sama meminta uang. Bila truk baru bata melintas dengan membawa batu bata misalnya, uang "pajak" yang diminta dihitung perbatu bata.

Sebelumnya, hal yang sama dialami keluarga Andi saat melakukan pengeboran air di rumahnya. Pihak satpam pun meminta sejumlah uang senilai Rp.150 ribu. Penduduk yang lain pun, sampai kini masih belum "berani" pindah rumah dengan membawa kasur spring bed dan sofa, karena palakan yang tidak masuk akal dari sang satpam.

Ternyata, tidak cuma satpam, preman kampung sekitar pun berkolaborasi dengan sang satpam untuk meminta uang. Dengan dalih ongkos kuli angkut untuk barang yang baru datang, preman-preman itu menebar keresahan bila ada penolakan. "Kalau tidak memakai kuli angkut dari kami (preman kampung-red), nanti malam pasti kita 'kerjain'," kata preman itu pada sopir pick up yang disewa Andi.

Dengan berat hati, Andi pun merogoh kocek untuk membayar preman kuli angkut itu, dan langsung membuat preman yang mengenakan topi dan jaket seragam organisasi berbasis kedaerahakan di Jakarta itu pergi. Tidak lama berselang, datang lagi preman kuli angkut, melakukan hal yang sama. "Sudah (diberiakan) tadi," katanya.

Sampai kapan premanisme perumahan itu akan terus terjadi?

Kerajaan PAS Gagal Tangani Isu Kerosakan Jalan Taman-taman Perumahan Gua Musang

Posted: 31 Oct 2010 12:13 AM PDT

GUA MUSANG, 31 Okt (Bernama) -- Banyaknya permintaan penduduk setempat supaya jalan-jalan kecil di kawasan perumahan di sekitar Gua Musang dibaik pulih membuktikan kerajaan Pas Kelantan gagal menangani isu itu, kata Menteri Kerja Raya Datuk Shaziman Abu Mansor.

Katanya, kementerian bersimpati dan berjanji akan membantu menangani permasalahan itu walaupun sebenarnya tugasan mengurus jalan-jalan taman adalah di bawah bidang kuasa kerajaan negeri.

"Saya menerima banyak permintaan daripada wakil penduduk di Gua Musang terutama di kawasan Dewan Undangan Negeri (DUN) Galas membabitkan permohonan baik pulih jalan-jalan kecil di taman-taman termasuk di Taman Wangi," katanya kepada pemberita selepas membuat tinjauan ke Taman Wangi di sini sempena lawatan kerja ke Gua Musang pada Ahad.

Beliau yang juga anggota Majlis Tertinggi Umno berkata, kegagalan tersebut membuktikan ketidakmampuan kerajaan negeri untuk menangani isu itu sedangkan setakat Sept lalu kerajaan Barisan Nasional (BN) telah membelanjakan kira-kira RM370 juta menerusi Rancangan Malaysia Ke-Sembilan (RMK9) khusus untuk projek infrastruktur di Kelantan.

Sehubungan itu, beliau berharap peranan itu dapat dimainkan calon BN bagi pilihan raya DUN Galas Abdul Aziz Yusoff sekiranya dipilih pengundi Khamis ini.

"Saya rasa agak kesian kepada mereka dan saya rasa kalau calon yang menang nanti adalah daripada BN, beliau boleh main peranan supaya jalan di taman-taman dapat dijaga dengan lebih baik," katanya.

Shaziman juga berkata kebanyakan penduduk yang ditemuinya menerima baik cara kepimpinan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak yang mengutamakan kepentingan rakyat sambil berusaha memajukan negara.

Semasa tinjauan itu, Shaziman turut berkesempatan melawat seorang warga emas Mukri Omar, 50, yang mengidap sakit kencing manis dan barah usus di taman itu.

Dalam perkembangan lain Shaziman berkata, kerja-kerja menaiktaraf cerun-cerun di sepanjang jalan Simpang Pulai-Lojing-Gua Musang berjalan lancar sejak dimulakan kira-kira dua bulan sebelum ini.

Beliau berkata, Jabatan Kerja Raya (JKR) juga telah diarahkan membuat pemantauan 24 jam sehari untuk memastikan mereka memperoleh maklumat-maklumat terkini berhubung dengan keadaan cerun-cerun tersebut terutamanya antara Simpang Pulai ke Lojing yang dikesan berlaku pergerakan tanah.

Shaziman berkata, sebanyak RM33 juta diperuntukan untuk menaik taraf laluan antara Gua Musang-Lojing.

-- BERNAMA

Kami menyediakan langganan  
berita melalui perkhidmatan
Newswire.



---Page Information
peluang bisnis online tanpa ribet URL : http://propertinyaman.blogspot.com/2010/10/iddailynet-independent-news-website.html
TITLE : IDDAILY.NET | The Independent News Website: Harus menghadapi ... in Property
BLOG : http://propertinyaman.blogspot.com/2010/10/iddailynet-independent-news-website.html
Rate : W3 Directory - the World Wide Web Directory
---End Information

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut