| Inilah Sosok Calon Istri Din Syamsuddin Posted: 10 Mar 2011 03:34 PM PST GRESIK - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin bakal menikahi Novalinda Jonafrianty (50), seorang notaris warga Perumahan Pesona Wahidin Blok B-31, Kecamatan Kebomas, Gresik. Bagaimana sosoknya?
Minggu, 13 Maret 2011 mendatang, menjadi hari bahagia bagi Nova. Ibu tiga putra itu bakal menikah dengan orang nomor satu di Muhammadiyah.
Kendati sudah tinggal dua hari lagi, namun tidak terlihat ada persiapan mencolok di rumahnya yang juga menjadi kantor, di Perumahan Pesona Wahidin Blok B-31, Kecamatan Kebomas, Gresik.
Di rumah yang cukup besar itu, tidak ada terop ataupun sound system layaknya orang punya hajatan. Sebaliknya, terlihat aktifitas empat pegawainya melayani pemohon hal-hal yang berhubungan dengan ke-aktenotaris-an.
Bahkan, permohonan untuk pengurusan notaries masih cukup tinggi. Di antaranya terlihat Bambang Adi Pranoto, Kepala Desa Sembayat, Kecamatan Manyar.
“Kegiatannya dipusatkan di Jakarta. Kami baru boyongan ke pernikahan ibu, besok (hari ini). Kami berempat mendapat fasilitas pesawat gratis,” aku Fariza, yang enam tahun menjadi pegawai putri kedua mantan Dirut PT Semen Gresik Sotion Ardjanggi itu, Kamis (10//3/2011).
Bukan hanya di rumahnya yang tidak ada persiapan khusus, di kalangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik juga tidak ada yang tahu. Bahkan, juga tidak ada aktifitas khusus untuk menyambutnya, karena memang pernikahan tersebut digelar di Jakarta.
“Saya justru tahu dari teman-teman wartawan. Kalau memang benar, semoga Allah memberkahi pernikahanya,” ujar M In’am, Ketua PD Muhammadiyah Gresik saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Kendati dilahirkan di Gresik, namun perempuan keturunan Padang itu lebih banyak menghabiskan waktunya di Jakarta, termasuk ketiga anak-anaknya. “Ibu ke Gresik setiap pekan. Kalau kesibukannya luar biasa, baru kami yang ke Jakarta untuk mengantarkan surat-surat yang perlu ditandatangani,” kata Nurul, pegawai lainnya.
Praktis bila pulang ke Gresik, Nova Jonafrianty tinggal di rumah dan kantornya tersebut yang didirikan sejak tahun 2009. Sebelum berkantor di Perumahan Pesona Wahidin, Nova berganti-ganti kantornya. Mulai di Jalan Akim Kayat dan Jalan Ikan Bandeng Perumahan Bhakti Pertiwi.
Putri mantan Dirut PT Semen Gresik Sotion Ardjanggi ini cukup dikenal di kalangan tertentu. Khususnya kalangan para petambak dari Kecamatan Manyar, Bungah, Ujungpangkah, hingga Kecamatan Duduksampeyan.
Bukan hanya karena cantik Nova Jonafrianty dikenal di kalangan teman, tetangga, kolega maupun pegawainya. Dia juga dikenal sebagai sosok yang ulet, pekerja keras dan rendah diri. Bahkan, saat pulang ke Gresik selalu bersenda gurau dengan karyawannya.
“Ibu itu orangnya tidak sombong. Walau menjadi bos, ibu menganggap kami sama. Sampai-sampai kami makan krupuk dengan petis, ibu juga ikut bergabung. Tidak membedakan antara yang karyawan,” kata Friza.
Di kalangan para pejabat maupun koleganya, Nova Jonafrianty cukup dikenal sebagai orang supel.
Terkait rencana pernikahan bosnya dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, para karyawannya sudah mengerti lama. Sebab, Nova Jonafrianty kerap bercerita tentang Din Syamsuddin. Hanya saat itu, bosnya tidak menyebut secara gampablang, karena semuanya masih meraba-raba.
"Ibu kan orangnya supel, terbuka kepada saya bahkan kepada karyawan lainnya. Termasuk kepada kami, ibu kerap cerita Din Syamsuddin. Hanya tidak mau berandai-andai bakal menikah dengan Pak Din,” kata Nurul.
(Ashadi Iksan /Koran SI/ded) |
| Warga Duta Garden Ancam Tinggalkan PDAM Posted: 09 Mar 2011 09:04 PM PST TEMPO Interaktif, TANGERANG -Sebanyak 2500 pelanggan air di perumahan Duta Gardenia, Kecamatan Benda, Kota Tangerang menyatakan akan berhenti langganan air ke PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Menurut mereka layanan air bersih yang mereka terima sejak beberapa tahun terakhir ini buruk. "Kami sudah mengajukan permohonan untuk berpindah langganan, dan ini adalah akumulasi dari kekecewaan pelanggan yang tidak mendapatkan pelayanan dengan maksimal," kata Ketua RW 08, perumahan itu, Agustinus Fransantoso hari ini. Pengajuan permohonan untuk pindah berlangganan air bersih ini, kata Agustinus, karena tidak ada alternatif lain. Air PDAM sudah tidak dapat digunakan lagi. "Kami terancam krisis air bersih," kata Agustinus. Masalah air bersih telah dialami warga perumahan yang terdiri dari 1600 kepala keluarga atau 6000 jiwa ini sudah bertahun-tahun. Selain kerap mati, airnya keruh, berbau dan warnanya kehitaman sehingga tidak layak dikonsumsi baik untuk air minum mau pun cuci. Warga telah lama menyampaikan keluhan masalah air bersih kepada pengurus RW 08, satu-satunya ketua rukun warga di sana. "Kami sudah bertahun-tahun mengalami masalah air, sampai kapan kami harus begini terus?" kata Agustinus. PDAM, kata Agustinus, tidak pernah memberitahu pelanggan jika berhenti memasok air selama berjam-jam dalam sehari. "Kalau pun airnya mengalir tidak mencukupi kebutuhan sehari karena air yang keluar dari kran rumah warga dalam bentuk tetesan." Pasokan air bersih yang minim sangat merepotkan Lena, pemilik warung makanan dan usaha catering di kompleks itu. "Kalau mengalir, kami begadang untuk menampung air." Ada pula warga yang tak pernah mendapat pasokan air sejak 1994. Bambang Harynono, warga RT 02, membayar iuran tiap bulan sebesar Rp 30 ribu. "Meski tidak dapat air, tapi bayar terus." Warga perumahan yang hanya berjarak 200 meter dari Bandara Soekarno Hatta itu pernah mengajukan permohonan pemindahan instalasi dari PDAM Tirta Kerta Raharja ke PDAM Tirta Benteng pada April 2008. Namun, tidak ada kelanjutannya. JONIANSYAH |
0 komentar:
Posting Komentar